Dengan senyum mengembang, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (SesDitjen Dikmen
Kemdikbud) Mustaghfirin Amin menghampiri ke-32 siswa SMK itu.
Mustaghfirin mengalungkan sebuah karangan bunga kepada salah seorang
siswa yang adalah peraih medali emas bidang
Graphic Design Technology WSC. Dia adalah Ganjar Satrio. Kemudian, pengalungan bunga pun dilakukan kepada Andrie Safargi, peraih medali perak bidang
Prototype Modeling. Diikuti, pengalungan bunga terhadap delapan siswa peraih
Medalion for Excellence.
Ganjar Satrio merupakan siswa lulusan SMK Negeri 3 Kasian, Bantul.
Pengenalannya terhadap dunia desain saat sekolah menengah pertama (SMP)
membawa dia terhadap kecintaan dunia desain. Ketika diwawancarai, Ganjar
dengan antusias menceritakan pengalamannya selama mengikuti kompetisi.
Anak kedua dari dua bersaudara ini menjelaskan terdapat empat modul
yang harus dikerjakan selama empat hari. Cakupan modul adalah
packaging, majalah, editorial, dan
advertising. Adapun waktu pengerjaan selama lima jam, untuk masing-masing modul tersebut.
Secara tersirat, Ganjar mengungkapkan pentingnya kesiapan mental
yang dimiliki saat mengikuti kompetisi ini. Ganjar mengakui tidak
memiliki bayangan apapun terhadap soal yang akan dikerjakan. “Saat
mendapatkan modul, kita memang diberikan lima jam waktu pengerjaan, tapi
hanya 10 menit untuk membaca soal, 15 menit untuk mendiskusikan bersama
pembimbing,” jelasnya. Dia menambahkan, “Sisanya kita yang mengerjakan
sendiri,” katanya.
Menurut Ganjar, indikator keberhasilan tiap peserta adalah adanya
kesesuaian hasil pengerjaan modul peserta, dengan permintaan soal dalam
modul. Dia mencontohkan, terdapat permintaan untuk mengerjakan kemasan
teh dengan tema
mediation, happiness, dan relaxation pada salah satu modul. Untuk modul tersebut, Ganjar memvisualisasikan dengan warna-warna tertentu. “Untuk
mediation tea pakai warna biru, kalau ga salah
happiness itu kita pakai warna
orange, dan
relaxation pakai warna ungu,” ujarnya.
Pada saat pengerjaan modul majalah, Ganjar diminta untuk dapat
memvisualisasikan cover majalah bisnis. “Disitu saya pakai desain
dewasa, simple, yang mewujudkan bisnis,” ujarnya.
“Terus terang saya tidak yakin menang, karena saingannya semua
berat, tapi yang saya lihat ketelitian sangat diperhatikan, mungkin itu
keunggulan saya makanya mendapat emas,” beber Ganjar.
Ganjar sangat berharap dapat tetap berkarya di dunia desain grafis.
"Saya mau ciptakan emas-emas lain bagi adik-adik selanjutnya, mau kuliah
di luar biar ilmu di luar bisa dibagi disini," tutur Ganjar.(GG)