JAKARTA, KOMPAS.com - "Sudah siap semua? Klik latihan...klik latihan...klik latihan...".
Itulah sepenggal kalimat yang setiap harinya dikatakan Sukma Erawan berkali-kali. Dengan gaya khas seorang guru, ia mengucapkan kalimat itu dengan suara cukup keras, demi memastikan seisi kelas mendengarnya dengan jelas. Penghuni kelas bukan lah siswa-siswa, melainkan guru-guru yang mengikuti uji kompetensi.
Sukma adalah seorang guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMAN 68 Jakarta Pusat. Terhitung sejak 30 Juli 2012 lalu, ia diperbantukan sekolahnya untuk menjadi operator di tempat uji kompetensi (TUK) yang kebetulan sekolahnya menjadi salah satu tuan rumah ujian tersebut.
Menjadi petugas operator untuk ujian para guru merupakan pengalaman pertamanya. Selama kurang lebih satu minggu sejak UKG dilaksanakan, ia banyak mengantongi cerita unik para guru peserta ujian tersebut.
"Ada suka dukanya, bagaimana kita memperkenalkan TIK kepada guru yang belum terbiasa menggunakannya," kata Sukma, saat ditemui Kompas.com, di SMAN 68, Jakarta Pusat, Senin (6/8/2012).
Ia mengungkapkan, hal yang paling tak bisa dilupakan dan sering membuatnya gemas adalah saat menemukan guru yang tidak bisa mengoperasikan komputer. Tak sedikit, ia juga menemukan guru-guru yang sama sekali tidak tahu cara menggunakan mouse.
Mengelus dada atau menarik napas dalam adalah reaksi pertamanya saat ia menyadari ironi tersebut. Umumnya, para guru yang "gagap teknologi" ini tak langsung memahami dengan satu kali arahan.
"Guru yang 'gaptek' itu kendala lain, dan biasanya guru SD. Memegang mouse saja tidak bisa, dan itu cukup menguji kesabaran puasa kita," kata Sukma sambil tersenyum.
Akan tetapi, ia masih bisa sedikit lega karena peserta ujian di tempatnya bertugas hanya guru di jenjang SD/SMP/SMA. Ia khawatir, kondisi guru di jenjang TK akan lebih memprihatinkan saat dihadapkan dengan perangkat komputer.
"Untungnya jenjang terendah di sini hanya sampai SD, kalau guru TK mungkin lebih parah lagi," ujarnya.
Saat ditanya mengenai honor, Sukma mengaku tidak tahu menahu. Sejak awal ditugaskan sekolahnya menjadi operator, ia belum pernah diberitahu mengenai honor. Baginya, menjalankan tugas dengan perasaan enjoy akan lebih membantu di tengah beban tanggung jawab dari tugasnya yang cukup besar.
Tugas pokok dan fungsi sebagai operator UKG online adalah menyiapkan semua peralatan ujian. Memastikan semuanya siap, mulai dari hardware, software pendukung, hingga memastikan semua guru peserta UKG telah siap mengikuti ujian. Setiap harinya, ia mulai bertugas sejak pukul 07.00 sampai pukul 16.30 WIB.
Cerita Seorang Guru yang Menjadi Operator UKG 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar